Kapal misterius KRI Irian, oleh Ochiana.
Sedikit sekali literatur yang membahas tentang KRI Irian, termasuk literatur dari TNI. Pihak TNI sendiri jarang meng-ekspos jika Indonesia pernah disegani dunia ketika KRI Irian memasuki perairan Indonesia tanggal 5 Agustus 1962. Apakah keberadaannya sengaja untuk disembunyikan? Atau bisa jadi KRI Irian memang kapal misterius?
Dzerzhinsky
Sebelumnya saya sudah pernah mengangkat topik ini di suatu forum dengan maksud untuk mendapatkan jawaban.
Sayangnya, sedikit sekali di antara kita yang menyadari jika TNI-AL pernah memiliki kapal perang terbesar Kelas Sverdlov dengan bobot mati mencapai 16.640 ton. Pada masa itu, hanya Indonesia yang diperkenankan oleh Uni Sovyet (Rusia) untuk memiliki kapal jenis penjelajah ringan (light cruiser battleship).
Kelas Sverdlov termasuk di antara kapal yang paling disegani oleh NATO semasa perang dingin. Indonesia membeli kapal ini untuk mendukung operasi Trikora dalam rangka membebaskan Irian Barat yang ketika itu masih dikuasai Kerajaan Belanda. Sedikit sekali literatur yang membahas tentang KRI Irian, termasuk literatur dari TNI.
Pihak TNI sendiri jarang meng-ekspos jika Indonesia pernah disegani dunia ketika KRI Irian memasuki perairan Indonesia tanggal 5 Agustus 1962. Apakah keberadaannya sengaja untuk disembunyikan? Atau bisa jadi KRI Irian memang kapal misterius?
Profil Singkat
KRI Irian sebelumnya adalah kapal milik Angkatan Laut Uni Sovyet Ordzonikidze (Object 055) Sverdlov Class. Uni Sovyet hanya membuat sebanyak 14 buah kapal Kelas Sverdlov. Sekalipun dari bobotnya dikategorikan penjelajah ringan (light cruiser), akan tetapi persenjataan yang diusung mampu menandingi penjelajah kelas berat seperti USS Iowa, USS Wisconsin, dan USS Missouri.
Kapal buatan Uni Sovyet kebanyakan tidak cocok untuk jenis perairan tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, pemerintahan Khruschev menginstruksikan kepada Central Design #17 untuk merombak Ordzonikidze agar mampu beroperasi di perairan tropis. Ordzonikidze pertama beroperasi di dinas AL Uni Sovyet pada tanggal 39 Juni 1952.
KRI Irian
Ordzonikidze yang kemudian resmi berpindah nama menjadi KRI Irian memiliki panjang sekitar 210 meter (permukaan dek) dan 205 meter di garis bawah air. Artileri laut berupa meriam kanon kaliber 5.9 Inchi cukup mumpuni untuk merontokkan armada Hr Ms Karel Dorman. Belum lagi ditambahkan dengan persenjataan anti serangan udara berupa kanon 30 mm dan meriam udara kaliber 37 mm.
Untuk mengantisipasi serangan kapal selam, KRI Irian sudah dibekali 10 buah meriam kaliber 533 mm (anti submarine gun tube). Uni Sovyet ketika itu tidak hanya mampu merancang kapal dengan manuver tajam, akan tetapi memiliki keunikan teknologi berupa lunas fleksibel. Teknologi lunas fleksibel diperlukan ketika kapal hendak merapat di dermaga, tanpa bantuan kapal pandu. Pada masa itu, sebuah kapal besar seringkali membutuhkan bantuan kapal pandu untuk dapat merapatkan kapalnya di dermaga.
Fakta Sejarah
Dalam sejarah, KRI Irian sekalipun pernah dilibatkan secara langsung ke dalam konfrontasi dengan Belanda memperebutkan Irian Barat, kapal ini belum pernah sedikit pun terlibat perang hebat di permukaan laut di perairan Indonesia. Ketika KRI Irian memasuki perairan NKRI pada tanggal 5 Agustus 1962, kapal induk Kerajaan Belanda Hr.Ms. Karel Doorman segera diperintahkan untuk menyingkir dari perairan NKRI guna menghindari kontak langsung dengan KRI Irian.
Nampaknya, sekalipun tidak terlibat kontak fisik secara langsung, kehadiran KRI Irian memberikan dampak politik yang cukup besar. Hal ini terbukti membuat Amerika Serikat untuk memaksa Belanda segera keluar dari NKRI untuk melakukan perundingan dengan Pemerintah Indonesia di New York tanggal 15 Agustus 1962.
Belum lama setelah perundingan di New York tentang penyerahan kekuasaan dari pemerintah Kerajaan Belanda kepada UNTEA (PBB), kondisi KRI Irian semakin mengenaskan.
Suhu dan kelembapan perairan di Indonesia yang cukup tinggi menyebabkan cukup banyak permasalahan teknis yang dihadapi oleh KRI Irian. Karena sudah dianggap kehilangan banyak efisiensi secara operasional, maka pada tahun 1964, KRI Irian dikirimkan kembali ke Uni Sovyet, di wilayah Vladivostok untuk perbaikan di Pabrik Dalzavod. Pada tahun yang sama, setelah perbaikan selesai, kemudian kapal ini dikirimkan kembali ke Surabaya, kali ini dikawal langsung oleh Destroyer AL Uni Sovyet.
Setelah pergantian kekuasaan ke rezim Orde Baru, nampaknya Soeharto (Alm) tidak terlalu tertarik dengan keberadaan KRI Irian. Pemerintah rezim Orde Baru sama sekali tidak menaruh perhatian sehingga KRI Irian dibiarkan terbengkalai. Alasannya, biaya operasional untuk menjalankan kapal ini sangat besar. Logikanya memang demikian, karena untuk menjalankan KRI Irian setidaknya dibutuhkan sekitar 1200an personel militer (laut). Tentu saja ini bertentangan dengan doktrin pertahanan nasional yang ketika itu lebih banyak difokuskan ke matra darat (TNI-AD).
Akhir Cerita
Akhir cerita dari KRI Irian sesungguhnya tidak jelas hingga sekarang ini. Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui jika dirinya pernah memiliki persenjataan terbesar yang pernah dimiliki bangsa Asia. Ada beberapa versi yang menyebutkan keberadaan terakhir KRI Irian dan masing-masing masih kontroversi.
Versi Pertama menyebutkan bahwa KRI Irian dibesituakan (scrap) di Taiwan semasa TNI-AL dipimpin oleh Laksamana Soedomo (KSAL) pada tahun 1970. Alasannya, keberadaan KRI Irian sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipertahankan mengingat kondisi fisik yang sudah memprihatinkan. Jika saja dibesituakan di Taiwan, akan tetapi tidak ditemukan catatan administratif mengenai keberadaan kapal penjelajah ringan kelas Sverdlov di dok besi tua di Taiwan.
Versi Kedua, KRI Irian dijual ke Jepang setelah semua persenjataannya dilucuti. Tidak jelas pula alasannya karena di Tanjung Priok ketika itu masih terdapat dua buah gudang suku cadang. Informasi yang disebutikan oleh Hendro Subroto mengatakan bahwa perawatan teknisi tidak dapat dilakukan lagi karena sebelumnya perawatan lebih banyak ditangani oleh teknisi dari Rusia. Sekalipun demikian, tidak ditemukan pula laporan adanya kapal penjelajah ringan kelas Sverdlov yang mangkir di dermaga ataupun dok di Jepang.
Versi Ketiga, ketika dibawa keluar untuk dibesituakan, di tengah perjalanan KRI Irian dicegat oleh kapal Uni Sovyet. Versi ketiga ini adalah analisis dari saya sendiri setelah membaca laporan dari berbagai majalah militer yang mengulas mengenai persenjataan Uni Sovyet semasa perang dingin. Pada pemabahasan di awal sudah saya sebutkan jika Uni Sovyet hanya menjual penjelajah ringan kelas Sverdlov kepada dua negara, yaitu Indonesia (1962) dan India (1989 – Scrap).
Ada dugaan jika pihak yang paling tidak menginginkan apabila kelas Sverdlov jatuh ke tangan pihak Barat adalah Uni Sovyet. Seperti kita ketahui, KRI Irian mengusung teknologi yang masih belum diketahui oleh pihak barat (NATO). Ada rumor jika Uni Sovyet mencegat kapal tersebut dan kemudian mengambil alih dengan kesepakatan, bisa jadi dengan mengurangi sejumlah hutang pembelian senjata yang belum dilunasi atau bisa jadi dengan membayarkan secara tunai. Di antara keseluruhan kelas Sverdlov sebanyak 14 biji itu, hanya keberadaan KRI Irian (Ordzhonikidze – Object 055) yang masih misterius.
Jika di antara pembaca ada yang pernah mengetahui atau memiliki informasi tentang keberadaan kapal KRI Irian, mohon bisa segera diberitahukan di sini. Terima kasih.
Referensi
masalah ini pernah di bahas di salah satu tv swasta,,, mereka juga tidak tau pasti keberada’an kapal ini.
yang saya tau tentang KRI IRIAN awalnya memang mau di jual ke jepang.,.,tapi Uni Sovyet tidak setuju karna takut teknologi nya di tiru oleh jepang.,.,.,.dan akhir nya macan asia itu di besi tuakan di surabaya..,.,.
ada rumor kalau kapal keren itu dparkir atau lebih tepatnya disembunyikan di pangkalan kapal perang tanjung perak surabaya dengan kondisi yang mungkin masih bisa direnovasi. tapi saya yakin para petinggi TNI tidak akan mengakui dimana keberadaan monster laut itu disembunyikan
saya berharap kalau memang benar monster keren itu masih bisa diaktifkan untuk menjaga kedaulatan NKRI
saudara2 sebangsa setanah air, bagaimana kalau kita bangkitkan lagi monster laut kebanggaan kita tersebut?
kita galang dana untuk proyek kedaulatan NKRI
Kebetulan ayah saya adalah seorang Purnawirawan POM TNI AL yang pernah bertugas di KRI IRIAN mulai dari tahun 1967-1970. Beliau banyak memiliki cerita tentang kenangan selama bertugas di KRI IRIAN, Bapak Widodo AS, menkopolhukam, adalah atasan ayah saya juga yang dulu sama-sama bertugas di KRI IRIAN. dalam artikel anda menyebut nama Hendro Subroto, kalo beliau adalah seorang perwira yang dulu bertugas di KRI IRIAN maka beliau ini adalah termasuk atasan ayah saya.
Ketika saya tanyakan kepada ayah saya tentang kemungkinan KRI IRIAN dijual sebagai besi tua ke taiwan jawaban beliau adalah sangat tidak mungkin dengan alasan; 1. memalukan negara Indonesia karena menjual besi tua apalagi dari eks kapal perang. 2. ada perjanjian antara soviet dan Indonesia (ayah saya lupa apa nama perjanjian tersebut) bahwa jika kapal perang buatan soviet sudah tidak dipergunakan lagi agar dikembalikan kepada soviet atau dihancurkan saja agar teknologinya tidak disadap negara lain. ayah saya telah meninggalkan KRI IRIAN pada tahun 1970 ketika ada program pengurangan awak KRI IRIAN tapi beliau mengatakan bahwa kemungkinan KRI IRIAN di bawa kembali ke soviet dengan catatan ALRI hanya mengantar sampai di tengah samudra lalu soviet yang menjemputnya. pertanyaannya adalah kenapa hanya sampai di tengah samudra? karena ALRI menjaga reputasinya agar soeharto tidak mencap ALRI sebagai antek-antek PKI, tentu kita paham tentang soeharto dan propaganda PKInya.
kebetulan saya kuliah di perkapalan, saya pernah dengar ada sebuak kesepakatan terselunbung bahwa pada masa itu bahwa belanda mau irian jaya untuk bergabung dengan indonesia asalkan indonesia mau melepaskan KRI irian.
to yudi yg Ayahnya purnawirawan POM TNI AL,,,__ap yg anda katakan itu benar,karena Ayah saya pun mengatakan begitu…Ayah saya adalah purnawirawan KKO MARINIR dan ketika KRI IRIAN bersandar di Tanjung Priok, Ayah saya pernh ikut bongkar muat senjata di KRI IRIAN…
oh ya saya harap Yudi bersedia menghubungi saya di email saputrab22@yahoo.com
ato di facebook kibayurekso saputra
thank’s
Mohon maaf.. sebagai cucu laut saya ingin bergabung saja…
Kalo di tanjung perak, saya rasa tidak mungkin pak, pernah ke sana… dan dari google earth pun tidak ada.. mau disembunyikan di dok PT Pal juga tidak ada rasanya.. ato di dermaga2 lain… Kalo soal disembunyikan di Irian sana.. mungkin malah masuk akal…
Mungkin juga petinggi TNI AL sekarang pun tidak tahu karena ketatnya sensor Suharto…
Atokah nasibnya sama seperti The Red October, pura2 dibikin tenggelam sama AS…
Gimana kalo kita bikin demo supaya rahasia ini dibuka.. bukankah kita sudah tidak dalam kondisi perang dingin lagi.. bahkan sudah reformasi… masak orang2 radikal saja bisa seeenaknya obrak2 Indonesia.. kita yang pingin tahu kejayaan Indonesia malah tidak boleh…
Gmana…
kalau menurut saya KRI IRIAN pasti sudah ditenggalamkan pada masa ORBA karena saat itu pemerintahan dipimpin oleh AD ( matra darat ), jadi dari kejadian KRI Irian ini menunjukkan bahwa pemerintah kita sampai dengan sekarang masih mengusung matra darat ( AD ) sehingga ketika KSAL sebelumnya ingin membeli kapal selam jd dibatalkan oleh KSAL sekarang dengan alasan tdk ada dana, anggota dpr gajinya besar2, anggaran TNI besar di AD sedangkan AU dan AL kecil maka udah pasti pesawat terbang sering jatuh, kapal perang rusak alat kecil aja sampai lama harus menunggu alat gantinya. Saya mendengarnya sedih gimana kalau kita diserang oleh negara yang tehnologi sedikit maju dari kita bisa KO
hmmmm, tertegun. mikirin “kebenaran” yang hilang———–kapan ya kebanggaan (memiliki IRIAN) seperti itu lagi menjadi milik bangsa ini…
klo terbengkelai di irian cb cek bareng2 lewat google map mgkn ketemu.aku pernah liat ada yg nulis kapalnya ditenggelamkan ada fotonya jg dijadikan rumpon di kawasan indonesia timur sekitar sulawesi kalo ndak salah.klo dilebur kapal itu sdh termasuk besi tua nilai jual besi leburannya turun banyak dan mutunya jg tidak setinggi baja dari bahan pasir/biji baja tambang.cina eksportir baja terbesar baru saja mgkn thn 2000 an.gali terus
KRI irian memang sudah lama tidak milik indonesia, KRI irian skr sudah ada di russia!
tadinya KRI irian mau di beli oleh jepang akan tetapi oleh pihak russia dilarang dengan alasan tidak mu teknologi persenjataan KRI irian di ketahui oleh pihak barat! tetapi pada akhirnya KRI irian akan muncul lagi di indonesia untuk melawan malaysia yang katanya persenjataannya lebih canggih di anding indonesia. kita tunggu saja!!!!
saat orde baru mulai berkuasa – saat itu RI tidak lagi dekat dengan Sovyets Uni, Bisa jadi hubungan tak mesra ini berakibat pula pada KRI Irian. Paling masuk akal kapal tsb memang sudah dikaramkan oleh Sovyets Uni sendiri.
Kenapa? Sovyets Uni bisa saja memutuskan untuk menenggelamkan kapal tsb di perbatasannya, karena saat itu Sovyets Uni masih “tirai besi” sehingga demi keamanan kapal tsb lebih baik ditenggelamkan di perbatasannya. bisa saja mereka beranggapan kapal tsb telah “terkontaminasi” hehehe sehingga perlu “disterilkan”. Atau Kapal tsb memang sudah ada di Russia sana “ehem” — US NAVY pernah menyembunyikan Battleshipnya yg rusak parah di salah satu teluk di Guadalcanal bahkan diselubungi oleh kamuflase tetumbuhan (ada di google) — dan tidak terdeteksi oleh AL Jepang. ehem. inilah teknologi.
wah..syg bgt tu ya.pdahal pgn bgt indonesia bs pnya kapal ky gtu lg..malah klo bs pnya lg dengan kapal yang lbh besar..supaya tetanggga kt malingsia tdk banyak tingkah..semoga panglima kt yg baru bs memikirkan kembali untuk mempunyai kapal sejenis tu..MERDEKA ! hehe..
wah menarik sekali membaca tulisan2 disini, ngomong2 bapak sya juga alumni kapal KRI Irian, sebagai pengedali senjata berat. tidak banyak yg diceritakan pada saya, tapi terlihat sangat bangga sekali dgn kapal tsb. Pada saat penyerangan ke papua barat, seluruh perairan laut disekitar telah dikepung kapal selam yg dibeli dari uni sovyet lengkap dgn kru AL uni sovyet beserta KRI Irian. itulah enaknya beli alat perang dari uni sovyet, semua ilmu dan ahlinya dikasih, tdk spt amerika yg pelit dan menjajah. ini yg membuat australia takut membantu belanda. jales veva jaya mahe.
KRI IRIAN….Kapal ini memang kapal rahasia,pembeliannya sajapun sangat rahasia..saat itu tak ada satu negarapun di asia maupun eropa yang menegtahui Pemblian kapal tersebut.hal ini sangat di rahasiakan sebab saat itu di takutkan belanda akan melakukan menufer yang mampu melumpuhkan AL kita.
Kapal ini tidak hilang…kapal ini sampai sekarang masih milik NKRI namun sayang munkin tidak di perairan indonesia.Jika tiba saatnya kapal akan kembali ke perairan indonesia.Jika saja Konflik ambalat berlansung lama dan terus memanas kapal pasti kembali ke Perairan indonesia dengan perlenkapan baru dan modrn.
Maaf saya tidak dapat memberikan informasi kapal ini ada dimana.tapi saya salut kepada anda punya cukup perhatian terhadap pertahanan negeri ini terutama kekuatan armada laut kita.
**Terkadang untuk bisa menang kita harus merahasiakan kemampuan kita.**
negara kita masi kuat dan masi yang terkuat di asia…karana jutaan potensi kita yang terpendam.dan akan tergali jika saatnya di butuhkan…
*0835 8766 908465 034*
Salut utk generasi sekarang tetap memperhatikan sejarah Indonesia.
Memang banyak versi dan tanggapan mengenai keberadaan KRI Irian. Peninggalan yang tersisa hanya kubah meriam 6 inci di kompleks Kobangdikal Bumi Moro Surabaya. Ini mungkin menguatkan versi bahwa KRI Irian dibesi tuakan dengan catatan bahwa persenjataan sudah dilucuti terlebih dulu sehingga teknologi Uni Soviet tidak bisa dipelajari oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Jika KRI Irian masih ada, berarti usia sudah lebih dari 50 tahun bukan usia yang ideal sebagai kapal penjelajah. Jika masih ada, posisinya di mana …? Untuk kapal sebesar itu akan terlihat jelas sekalipun dilakukan ‘kamuflase’.
Indonesia harus meningkatkan kemampuan persenjataan laut untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Pemerintah harus lebih menitik beratkan peningkatan persenjataan TNI AL untuk mengawasi wilayah Indonesia yang sebagaian besar merupakan perairan sehingga armada laut kita lebih diperhitungkan.
KRI Irian memang masih misteri ….
Diperlukan keterbukaan pemerintah untuk memberikan informasi yang jelas dan benar mengenai nasib KRI Irian sehingga kita generasi ( militer maupun sipil ) sekarang mengerti dan tidak terpengaruh dengan berbagai versi dan pemikiran.
JALES VEVA JAYAMAHE …..
karena politik KRI Irian Hilang, makanya sekarang Presiden maksimal 2 x, biar tidak seperti soeharto, sampai 30 an, padahal kapal Irian hebat sekali. saya baru tahu kalau kita punyat kapal sejenis ini,
Miris…. itu kata yang pertama kali melintas didalam benak saya. Ketika menyadari sebuah kekuatan laut terbesar yang pernah ada di bumi pertiwi tidak diketahui dimana rimbanya.
To : Mas Yudi & Kibayurekso yang orang tuanya masing-masing merupakan purnawiran dari pengoperasi KRI IRIAN ini sendiri, mohon bantuan informasinya kepada seluruh rekan-rekan dan generasi muda tanah air (kayak yg dah tua aja hehehe). Soalnya saya sendiri pengen tau keberadaannya saat ini.
Terima Kasih
Assalamu’laikum!
Saya tinggal di Komplek Proyek Pemukiman TNI AL di kotabumi. Seorang purnawirawan di sana pernah bercerita bahwa dia pernah bertugas mengawal/menarik KRI irian barat untuk dijual di Jepang sebagai besi tua. Perjalanan ke Jepang melalui rute surabaya-selat makasar – laut sulawesi – laut cina selatan terus ke perairan Jepang. Namun setelah melewati utara sulawesi KRI Irian Barat hilang misterius. Ada dugaan Rusia telah mengambil kembali kapal buatan mereka dan meneggelamkan di Laut Sulawesi yang dalam.
Sekian Wassalam!
perlu diketahui, bahwa KRI Irian adalah Light cruiser konvensional. di soviet sendiri hanya dibuat 16 biji karena distop oleh Nikita Krushcev akibat perubahan strategi perang laut dari mengandalkan merian ke Rudal anti kapal. mengandalkan meriam besar sudah dianggap obselete. bahkan pada PD II. ingat, case BB Prince of wales (ingris) dan BB YAMATO (jepang IJN) yang bisa ditenggelamkan dengan serangan udara.
tapi memang belanda tidak punya kapal sekelas cruiser di perairan indonesia pada saat TRIKORA, jadi fungsi deterrent dari KRI Irian memang berjalan dengan baik. tapi mundurnya armada belanda tidak semata karena adanya KRI Irian saja, tapi juga karena didukung munculnya TU-16KS dari AURI dengan rudal antiship AS-1 Kennel.
soal apakah RI perlu kapal sekelas BB atau Destroyer? kalau BB mungkin tidak, tapi kita memang musti punya sekelas destroyer dan paling tidak 2 kapal induk untuk reaksi. 1 untuk armabar dan 1 untuk armatim memandang luasnya perairan kita ini.
nenek moyang kita adalah seorang pelaut, bangsa ini akan disegani dan menjadi pelopor perdamaian dunia jika memiliki salahsatunya persenjataan militer yang canggih dan perkasa. namun kini jangan kan menjadi pelopor perdamaian dunia mengusir pencuri ikan dari per airannya sendiri tidak mampu, oh Indonesia ku.. bangkitlah…
saya sangat bangga dgn tni al.dulu aja udah bisa punya kri irian pdhal ktkan masih belum semaju sekarang,ayo saat inilah saatnya tunjukan pd dunia bahwa kt adalah bangsa yg besar,kuat.kembalikan kejayaan maritim kita.niscaya kita akan disegani negara lain….!
makannya bagi para pemuda indonesia….jangan mlas2an….jngan hnya ngandalin alat atau ssuatu yg luar biasa, tapi bgaimana cara kita bangkit berpikir luar biasa untuk membuat suatu alat atau benda yang hebat dan luar biasa…..”jadikan dirimu hebat agar bisa membuat alat yang dasyat”…….
Apakah mungkin karena kita terbiasa menyembunyikan hal-hal yang memalukan sehingga tidak mampu mengungkap fakta sebenarnya.
Dulu ibu saya Pns TNI AL tahun 60 an,dan beliau sering cerita kalao KRI IRIAN sebelum dibesi tuakan,pernah dijadikan kantor.Dan ibu saya juga pernah berkantor di KRI IRIAN
mudah mudahan ya…… kri irian bisa bangun lagi dari tidurnya selama bertahun tahun dan menunjukkan kepada dunia bahwa indonesia bukan negara lemah.
dan semoga negeri kita maju dalam bidang apapun aminnnnnnnnn
Iya dulu pernah di tayangkan di tvone tetapi sampai saat ini kita masih menayakan dimana kapal itu berada?????????
Mungkin hilang di segitiga baramuda waktu mau dibawa/dijual besi tuanya ????????????????
Kapal itu hanya pinjaman dari sovyet, setelah ga kepake lg, ya dikembalikan lagi, mana sanggup indonesia beli kapal sekelas itu, dulu indonesia dengan sukarnonya adalah antek soviet.
Copyright Indonesia Matters 2006-2025
Privacy Policy | Terms of Use | Contact
klo ngak slah d tv one prnh dibicarakan, para pengamat jg msi ragu.. tp mreka lebih pda pengambil alihan oleh soviet biar teknologi ngak diambil brat..