Permasalahan Jemaah Islamiyah sebagai organisasi teroris dan keadaan sementara di Sulawesi Tengah.
Al Jamaah Al Islamiyah
Nasir Abbas, bekas anggota Al Jamaah Al Islamiyah (JI) yang sekarang menjadi informan polisi, memberi kesaksian di sidang Abu Dujana pada tanggal 21 Januari di Jakarta. Ia berujar bahwa JI tidak pernah mengajar anggotanya untuk melakukan kekerasan atau terorisme, lebih-lebih lagi pembunuhan.
Tindakan terorisme yang telah terjadi dilaksanakan oleh anggota yang melenceng, seperti Nurdin M. Top, Dr Azahari, Imam Samudera, dan Amrozi – orang-orang yang tidak loyal pada kepemimpinan JI.
Abbas mengatakan kalau JI memang, dan masih terus, menyelenggarakan pelatihan militer dan senjata, namun keahlian-keahlian ini tidak dimaksudkan untuk membunuh orang, seperti di waktu pengeboman Bali.
Abbas, yang sempat menjadi “Mantiqi 3” (Komando Ketiga) dari Al Jamaah Al Islamiyah, dengan tanggung jawab untuk operasi di Kalimantan Timur, Sabah, Sulawesi Tengah, dan Filipina bagian selatan, menyatakan bahwa JI memiliki anggota di Asia, Eropa, dan Australia. Walaupun begitu, ia tidak yakin seberapa aktif JI sekarang, kalaupun organisasi tersebut masih berdiri.
Poso, Sulawesi Tengah
Sementara itu, Crisis Group melaporkan jika “taman bermain” JI di Poso, Sulawesi Tengah belum mengalami kejadian kekerasan sejak 12 bulan yang lalu, dan kepemimpinan JI di daerah itu yang berpusat di distrik Tanah Runtuh sudah dihancurkan polisi.
Para ulama Jawa radikal yang dating ke Poso semuanya sudah dibunuh polisi, melarikan diri, atau diusir dari kota. Dua puluh orang dari Poso 29 yang diburu karena tindakan terorisme telah ditangkap, dan beberapa dari mereka juga sudah disidang dan dipenjarakan tanpa akibat buruk dari masyarakat Muslim setempat. Selain itu, pemerintah sedang mendanai program-program anti-radikalisasi dan pelatihan keahlian untuk mencegah kembali terjadinya tindak terorisme.
Artikel ini diterjemahkan oleh Hannah Mulders dari versi bahasa Inggris – Terror Threat.
itulah bodohnya kita yang tidak mau berfikir. terorisme yang seringkali diidentikkan dengan aktivis islam fanatis merupakan penyimpangan informasi jihad, tujuannya cuma satu hegemoni asing.
Sebagai umat Islam saya sangat marah tengan kegiatan terorist di Indonesia. Mereka telah mengotori agama Islam. menurut saya, dari sudut pandang apapun pengeboman2 yang mereka lalukan ditak bisa dibenarkan kecuali dari sudut pandang iblis. Saya juga sangat prihatin dan malu melihat beberapa kelompuk masyarakat yang mendukun terorrist yang bakkan menyebut mereka pejuang Islam. Menurut saua mereka buka pejuang Islam namun Perusak Islam.
Copyright Indonesia Matters 2006-2023
Privacy Policy | Terms of Use | Contact
Sampai saat ini saya masih samar2 apa sebenarnya tujuan terorist2 itu.Kalau benci sama Amerika kok negara sendiri yg di teror.Berangkat ke Amerika dan hancurkan saja kalau mampu.Kalau benci sama orang2 Kristen apa alasannya?Kalau mau mendirikan Negara Islam wah sungguh memalukan caranya.Kalau saya beranggapan itu gerakan pengecut.Seperti segerombolan orang idiot,yang dicuci otaknya dengan ajaran agama.
Lalu ada trio bomber di eksekusi kemudian ada simpatisan yang datang kerumah keluarga.Wah sekarang baru jelas siapa orang2 yg setuju dlm hati dg terorist2. Ada Dorce,ada anggota DPRD,ada Ulama,ada Kiai,ada ormas2 islam yang dengan tidak sadar bahwa mereka adalah pembunuh manusia.Saya kira pemerinah cerdas dlm hal menunda-nunda eksekusi,untuk dengan mudah bisa melihat siapa2 orang yang setuju dg terorisme jadi bisa dg mudah mengawasi gerak gerik mereka.Ada juga yg menganggap mereka sebagai pahlawan muslim(Kanjeng Abu Bakar Baasir).
Wah2 benar juga kalau orang bilang indonesia sarang teroris.Perjuangan yg tidak jelas,memalukan agama,melukai hati para korban bom Bali.
Mohon pemerintah mengawasi orang2 bekas terorist yang katanya insaf, awasi mereka sebab bisa2mereka bermuka dua.Kalau bisa Trio Bomber itu dikirim kembali kedunia suruh mereka menceritakan apa yg mereka dapat disana,pasti mereka akan mengatakan wah kita dibohongi sama ustad2 yg mengajarkan kta jadi terorist.Stop sudah jangan dilanjutkan.Dunia sudah dirusak oleh ajaran2 sesat.Yang memakan korban anak muda,untuk dijadikan mesin pembunuh.Coba kalau Nurdin M top disuruh jadi bom bunuh diri apa dia berani?Dasar pengecut !!!!!!!!!!!