TNI/Polri dan jilbab sebagai bagian dari seragam.
Pihak militer dan kepolisian tengah memperdebatkan bisa tidaknya anggota wanita TNI dan Polri mengenakan jilbab saat berdinas.
Seorang Polri sedang membagikan bunga.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sisno Adiwinoto mengatakan, hingga kini hanya polisi wanita (Polwan) yang bertugas di Polda Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang diizinkan memakai jilbab, sedangkan di tempat lain masih belum diperbolehkan.
Sisno mengatakan bahwa jika sesorang ingin bergabung dengan Polri, dia harus mengikuti peraturan yang berlaku, seperti standar berseragam.
Diperbolehkan di Inggris.
Irgan Chairul Mahfiz, Sekjen Pimpinan Harian Pusat DPP PPP, sebuah partai politik Islam, menyatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan pegawai negeri lain telah mengizinkan dipakainya jilbab, dan sudah waktunya TNi dan Polri berubah mengikuti zaman.
Sekarang kondisinya sudah berubah.
Karena, polisi wanita yang mengenakan jilbab akan terlihat:
…lebih rapi, cantik dan modis.
Di India dan Malaysia, orang-orang Sikh yang bekerja dalam pasukan keamanan dibolehkan untuk memakai turban, ujarnya.
Satu dari sedikit orang yang menyuarakan penolakannya terhadap rencana ini adalah Permadi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang merupakan seorang animis. Beliau berujar bahwa jenis seragam yang diberlakukan untuk anggota wanita TNI dan Polri sudah cukup menutup tubuh mereka agar terlihat sopan dan terhormat.
Artikel ini diterjemahkan oleh Hannah Mulders dari versi bahasa Inggris – Policewomen Uniforms.
Emang seragam yang sekarang kurang sopan yah?
Lebih cantik, lebih rapi, dan lebih modis? Dari ukuran apa?
Kalo emang dah cantik, gak pakai jilbab pun dah cantik, mau rapi? Bukannya kain yang dipake buat nutupin kepala gak bisa rapi total? Mau modis? Polwan ato peragawati?
Please deh, jangan bikin negara ini jadi negara agama.
Alam Demokrasi harusnya TNI & Polri juga ikut mengadop perkembangan jaman yang ada apalagi sekedar pakai jilbab dikala bertugas, Untuk pak sisno adiwiyono apakah mau menanggung dosa bagi kaum polwan muslim bukan itu solusinya pak itu namanya sewenang-wenang. Beragama, jadi polisi, wartawan, dll adalah hak azazi manusia termasuk berjilbab
Ini Indonesia atau negara arab sih ??? Koq ngebet banget sama yang namanya jilbab. Asal tau aja ya sohib-sohib semua, nggak sedikit PELACUR yg memakai busana muslimah saat beraksi. Cuma untuk menutupi sepak terjangnya yang memalukan. Tolong pikir baik-baik deh sebelum melontarkan satu wacana. Ntar abis pake jilbab, tinggal ganti aja semua mobil dan motor pake unta !!
Saya yakin yang nggak setuju Polwan pakai jilbab ini pasti sejenis dukun atau dia kafir, masalah jilbab sebetulnya merupakan hak muslimah yang sudah baliq dan merupakan perintah dari Allah SWT, tidak ada dan tidak bisa manusia siapapun dia baik presiden maupun pembantu2nya dan aparat dibawahnya melarang? ( saya ingatkan kepada anda yg sekarang memegang amanah untuk jadi pejabat negara dan pemerintahan anda itu dan kita semua pasti mati dan semuanya akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT. Bertobatlah wahai saudaraku sebelum ajal menjemput, amin )
Bp. Usup bilang:
“Saya yakin yang nggak setuju Polwan pakai jilbab ini pasti sejenis dukun atau dia kafir, masalah jilbab sebetulnya merupakan hak muslimah yang sudah baliq dan merupakan perintah dari Allah SWT, tidak ada dan tidak bisa manusia siapapun dia baik presiden maupun pembantu2nya dan aparat dibawahnya melarang?”
Jilbab sendiri bukanlah sesuatu yang ada bersama Islam. Jilbab dan budaya menutup kepala sudah ada di Persia dan sekitarnya sejak 1200 tahun sebelum Islam lahir. Itulah sebabnya namanya macam-macam ada jilbab, hijab, lachak, chador, russari, rubandeh, chaqchur, maghnaeh, dan yang paling parah burqa.
Sebenarnya kalau mau konsisten Muslimah jangan sekali-kali jadi Polwan sebab nanti akan kenal dengan orang-orang bukan mahramnya. Jadilah seperti Arab Saudi, disana perempuan dilarang nyetir, nggak boleh keluar rumah sendirian, nggak boleh kuliah umum, dsb. dst.
http://www.islamfortoday.com/niqaab.htm
http://www.butterfliesandwheels.com/articleprint.php?num=249
Sdr. Usup,
apa salahnya sih dukun? Ini kan bagian dari kebudayaan Indonesia dan sudah ada sejak dulu.
Memang kita semua nanti akan mati. Itu hukum alam, kami semua tahu itu. Nggak usah diulang-ulang lah.
Lagipula: siapa yang tahu siapa akan masuk surga atau neraka? Siapa yang tahu, siapa yang ingin masuk surga atau neraka?
Apakah anda tahu, bahwa anda akan masuk surga?
Mengkafir-kafirkan orang lain atau mendukun-dukunkan orang lain (dalam arti makian) itu juga dosa lho, Allah anda itu nggak buta dan nggak tuli.
Beliau mengikuti perkembangan anda dan mungkin sudah memutuskan sekarang kapan anda mati dan anda akan dimasukkan ke mana.
Kalau saya sih mending jadi kafir (ngaku: saya kafir) tapi manusia baik daripada sok agama tapi nggak baik, kan?
Bertobatlah anda sebelum ajal menjemput anda!!! Amin!!
Biarlah yang setuju jilbab ya setuju saja, yangg nggak ya nggak. Buat apa ribut-ribut. Toh nanti akhirnya mati juga (pakai jilbab atau nggak, setuju jilbab atau nggak. Iya, kan.. π )
Kenapa wantia muslim yang ingin mengunakan jilbab dilarang? Kalau mereka ingin memakai jilbab karena tuntunan agama, why not? Jika mau makai silahkan, jika tidak silahkan juga. Masalahnya disini apakah mereka “diizinkan” memakai jilbab, bukan “diwajibkan”.
Di europe saja boleh memakai, kenapa tidak di Indonesia?
Bung Kancil,
Di Eropa diijinkan dalam kehidupan pribadi, tetapi tidak diijinkan contohnya kalau dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pendidikan: guru.
Polisi adalah wakil pemerintah dalam menegakkan juridikasi, dan Indonesia (sampai sekarang) masih merupakan negara sekuler.
Bayangkan kalau Polwan mau pakai pakaian adat daerah masing-masing. Kan kalau mau konsekuen harus diijinkan juga, kan? Pakai pakaian adat bali? Pakai koteka? π
Di Eropa kan orang-orangnya (kebanyakan) selalu berusaha untuk membangkitkan kesan toleran, karena takut dianggap menyudutkan agama Islam (terutama).
Kalau pemerintah Indonesia memutuskan (lewat Wakil-wakil rakyatnya), bahwa ini diijinkan, ya monggo saja.
Menurut Irgan Chairul Mahfiz, Sekjen Pimpinan Harian Pusat DPP PPP:
“Karena, polisi wanita yang mengenakan jilbab akan terlihat:
β¦lebih rapi, cantik dan modis.”
Jadi yang nggak pakai kurang rapi, kurang cantik, kurang modis? Sperti si mbak Polwan yang gambarnya tertera di atas?
Kan setahu saya tujuan pakai jilbab itu bukan itu, kan? Atau saya salah ngerti sampai sekarang ini?
Ini serius atau omong kosong???? π
Bagi yang tidak setuju pake jilbab itu adalah orang-orang yang parno akan tegaknya syariat islam, dimana “mereka-mereka” itu tidak bebas untuk memakai pakaian yang bikin nafsu dan mereka lebih suka hamil diluar nikah atau dihamili dulu setelah punya anak baru menikah…biasanya orang-orang ini benci ama islam…..
Sdr. Budi,
anda ini ngomong apa sih? Jadi pakaian selain jilbab itu (untuk anda) pakaian yang bikin nafsu, atau?
Jadi mbak Polwan yang gambarnya tertera di atas itu pakaiannya bikin nafsu? Atau pakaian kebaya? Atau baju kurung dsb itu juga bikin nafsu?
Lho, maaf ya: kalau ada orang yang mikir gitu itu kok kelihatannya orang ini dalam jiwanya penuh nafsu yang nggak/belum tersalurkan, sehingga jadi bangkit nafsunya begitu melihat wanita (yang pakai pakaian apapun selain jilbab). π
Saya sih nggak benci ama Islam, karena Islam nggak ngapa-ngapain saya. Sayapun nggak benci ama yang sok Islam tapi suka nyiksa orang lain, karena prinsip saya prinsip damai dan prinsip memaafkan.
Yang repot kalau ada yang bicara atau nulis emosi sehingga bisa memprovokasi orang lain., Islam kek, Kristen, kek, Hindu, kek atau apapun.
Monggo. π
indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat-istiadat dan tentunya juga agama. saya rasa kalau menurut saya yang paling bagus adalah TIDAK PAKAI KERUDUNG ..!! bukan saya nggak suka melihat orang pake kerudung, tetapi lebih kepada sudut pandang POLISI dalam BERSIKAP NETRAL , kenapa ..?
Maaf, seandainya orang yang agama islam memakai kerudung, sedangkan orang non muslim tidak. Maka, akan tejadi “PILIH KASIH DALAM PENINDAKAN TUGAS APARAT KEPOLISIAN” dan cap di masyarakat berbeda-beda apabila melakukan penindakan tidak seimbang, yang akan menjurus kepada pencelaan “agama”.
Pada iseng amat? mbok ya sudah. yang mau pake usul biar boleh pake, yang ga mau ya ndak usah…. yang penting polisi “jadi” profesional. toh mbak2 polwan ini mau pake jilbab mau ndak, ya tetep cantik kok. ruepot amat sih….si amat aja nyantai kok.
Apa yang disampaiken sodara Niel dan sodara wahai saya setuju sekali. Boleh kan bukan berarti wajib. Kita serahken saja pada ibu2 polwan. yang penting nggak mengganggu tugas pokoknya. syukur2 bisa lebih profesional. pro kontra itu biasa…makanya ambil jalan tengahnya saja, nggak usah ribut2.
Sebetulnya apa dibalik semua keinginan segelintir orang2 munafik ini? Sampai2 seragam polisi harus diurusi.Apa yang lebih penting atribut2/simbol2 keagamaan dengan penampilan perilaku yang baik.Apa kalau sudah pakai jiblab terus jadi orang saleh.Jilbab itu adalah bentuk pelengkap pakaian dari budaya Yahudi.Dan tidak ada hubungannya dg agama.Jadi pakai jilbab atau tidak itu tdak ada hubungannya dg agama.Kalau sekarang pemuka2 agama menganjurkan pakai jilbab sebenarnya itu hanya pembodohan.Karena hanya menanjurkan sesuatu yang mereka sendiri tdk tahu.Hanya orang2 bodoh yang mengikuti anjuran itu.COBA KITA RENUNGKAN
Ada sekelompok ibu2 pakai jilbab berdemo, kemudian berteriak memaki aparat kepolisian
dengan kata2 yg tidak sedap didengar.wo sungguh memalukan.
Wahai saudara2ku sebangsa dan setanah air kita ini bangsa indonesia kita ini saudara walau berbeda-beda keyakinan.Janganlah mengagung-agung kan atribut2/simbol keagamaan tapi perilaku keseharian tidak menunjukkan kearifan dan kebaikan.Wahai pemuka2 Agama berkumpulah,berbuatlah sesuatu buat negeri ini.Jangan berkiblat kenegara arab yang tidak ada contoh baik sedikitpun.NEGARA YANG PENUH HURU HARA
tempat TKI kita diperkosa dsb… tidak ada yang baik.Lebih baik kita mencari format dalam kerangka NKRI Pasti rahmat Allah akan turun keatas kita semua.Kalau tdk saya khawatir bencana akan terus menerpa bangsa ini.
Set dah
drpd mikirin alat negara pake jilbab, mending urusin aja orng yg pke jilbab cma bwt modis
Arab aja g smpe sefanatik ini deh
apa mw ngubah Indonesia jadi Negara Islam??
Arab aja masih jadi Negara Kerajaan bukan Negara Islam
g usah deh ngurusin yg namanya pepesan kosong ky gni, ujung”nya juga pasti sumpah serapah yg keluar
smpe di bilang dukun/kafir ky gtu
yg tw kita kafir/g tuh y Allah SWT bukan manusia. . . .
Bagus Qo klo Polwan pake jilbab, jadi tambah cuantik.Tapi kayxnya rada2 aneh juga sih.Truz klo pake jilbab kan kelihatannya ribet gitu deh…
Y boleh2 Z pake jilbab yang penting g ngeganggu tugas….
SELAMAT BERTUGAS z DEH BG PARA POLWAN.mOGA JD PENGABDI NEGARA YANG HEBAT
aKU BANGGA LOH MA POLWAN,AKU JUGA PENGIN JADI POLWAN LHO.
gIMANA SIH CARANYA TES2NYA APA z ?
jAWAB YA KE EMAIL q PLEASE……
Dengan memakai jilbab bukan berarti negara kita menjadi negara islam. Dengan memperbolehkan Polwan memakai jilbab adalah suatu wujud demokrasi
Top deh bwt para polwan!!!
modis bgt ma pakaiannya,,,,
berwibawa bgtt,,
saya sendiri juga punya cita-cita ingin seperti mereka
indonesia tidak akan maju-maju karena selalu mengarah keagama trus,lihat saja uu pornografi.padahal maaf banyak pekerja sex siangnya memakai jilbab malamnya bereaksi,contoh nyata pemilihan presiden dulu dominan masalah agama yang dibawa2 oleh nadatul ulama hingga terpilih lah Hj.abdurrahman wahid yang secara fisik tidak memenuhi syarat,apalagi bekerja hancur negara kita ini, sedangkan daftar pns aja harus lulus sehat dan jasmani,sekarang polwan disuruh pakai jilbab emang negara kita ini negara islam? kita negara hukum bung,mengenai ahklak tuhan yang maha tau tolong jangan kita terlalu munafik..!
Kristian Adijaya,
Setuju kalau Indonesia tidak akan maju-maju kalau tidak jadi negara sekuler. Jadi negara agama, mau agama apa? Padahal agama banyak, tafsirnya apalagi.
Nah tapi salah kalau Hj. Abdurrahman Wahid itu dipilih gara-gara agama, atau Gus Dur membawa agama (Islam) ke dalam negara. Justru Gus Dur malah berusaha mengeluarkan agama dari negara. Gus Dur–tidak seperti Presiden lain, selain Soekarno–paham mana yang harus diurus negara, dan mana yang adalah urusan masyarakat. Itu sebabnya dia membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial, dan sebetulnya dia ingin sekali membubarkan Departemen Agama.
Gus Dur diantara calon-calon lain yang ada pada saat itu, adalah yang paling tolerans terhadap agama–apapun atau -isme manapun, bahkan ahmadiyah. Bahkan Gus Dur berani menentang arus pemikiran agamawan (Islam) untuk menghapuskan TAP MPR yang melarang penyebaran ajaran komunisme, marxisme, dan leninisme.
Tidak ada Presiden Indonesia–sesudah Sukarno–yang punya pemahaman dan penghargaan atas HAM sedalam dan setinggi Gus Dur. IMHO.
Nah secara fisik tidak memadai, itu lain hal. Itu tidak relevan. Salah satu Presiden Amerika Serikat yang terbaik, yang menyelamatkan Amerika dari keruntuhan ekonomi, yang memimpin AS memenangkan Perang Dunia II, satu-satunya yang terpilih sampai empat periode, nggak bisa jalan.
Jadi, saya setuju bahwa Indonesia, atau negara manapun, nggak akan maju kalau dijadikan negara agama. Negara harus rasional, nggak bisa doktriner atau dogmatis. Itu saya sepakat.
Tapi kalau kamu kasih contohnya Gus Dur, wah, meleset banget, ngawur banget. Kamu suaranya jadi mirip Wahabi, kaum Islam puritan, FPI, Hisbut Tahrir, semua golongan islam yang ingin hukum Indonesia berlandaskan sariah, yang selalu ramai-ramai menuduh Gus Dur sebagai buta, kafir, atau zionis.
Saya rasa ini sudah abad ke 21,apakah relevan kalau masih mengingikan negara berdasarkan agama?Lihatlah negara2 didunia ini yang berlandaskan agama.Kacau terus dan tidak manusiawi dan tidak bermartabat.Apakah para penggagas hukum sariah itu orang2 yang masih waras?Apakah dengan berlakunya hukum sariah negara akan lebih baik?Saya rasa akan lebih kacau dan melahirkan insan2 yang munafik.
Berhasilnya agama membumi dapat dilihat dari perilaku pengikut2nya.
Negara kita sekarang jangan lagi diganggu dengan isu2 negara islam,itu sudah sangat terbukti sejak tahun 1945 tidak akan berhasil,karena apa ?Karena para intelektual politik sekaipun yang beragama islam melihat tidak relevansinya bila itu diterapkan.Itu hanya keinginan para segelintir orang yang beranggapan bahwa dirinya utusan Tuhan.Kalau itu memang kehendak Tuhan akan terjadi dengan sendirinya.Janganlah Tuhan dipermainkan dengan kehendak manusia dan keinginan2nya.Yang terpenting jalankan ajaran agama dan hasilkan buah2 kebajikan.Pohon yang baik dan sehat akan menghasilkan buah2 yang baik juga.Hentikan gembar-gembor paling benar.Sekali lagi mohon diingat :Pohon yang baik menghasilkan buah yang baik dan berlimpah.Kalau gembar-gembor tapi hasilnya permusuhan,kekerasan,kebencian apakah semua ini berasal dari Allah?Tolong dijawab sendiri dari hati sanubari yang dalam.Wasalam
yang pasti jilbab merupakan salah satu hak azasi seseorang, karena jilbab merupakan salah satu perintah dan kewajiban dalam menjalankan agama… pelarangan menggunakan jilbab sama saja dengan melarang untuk menjalankan suatu agama dan mengekang hak azasi manusia dalam menjalankan haknya, hal ini sangat bertentangan dengan hukum di negara kita yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945… khususnya pancasila sila I dan UUD 1945 pasal 29. jika jilbab dilarang digunakan pada institusi polri, maka perlu dipertatanyakan kenapa hal ini bisa terjadi ? kerena sangat bertentangan dengan tugas polri yang menjunjung tinggi dan melindungi hak azasi manusia… yang tercantum dalam tri brata dan catur prasetya… pada tubuh polri sebenarnya bisa saja diberlakukan penggunaan seragam polwan dengan menggunakan jilbab tentunya dengan desain yang khusus dalam menjalankan dan melaksanakan tugasnya….. banyak negara yang polisinya bahkan militernya menggunakan jilbab, tetapi mereka tidak ada hambatan dalam melaksanakan tugasnya…. tergantung pribadi masing2… ini hanya sekedar gambaran dan saran, semoga Polri kedepan bisa lebih maju dan dipercata masyarakat…..
Kepercayaan adalah bagian kepribadian setiap manusia, karena itu biarkanlah mereka melaksanakannya selama tidak merugikan orang lain secara langsug. Korp Polisi sebaiknya memabatasi seragamnya pada identitas kepolisiannya. Polwan yang ingin menggunakan jilbab seharusnya dibolehkan, dan yang tidak bersedia juga dibolehkan bepakaian pada batas kewajiban yang diwajibkan korp.
Semoga Indonesia dapat menghargai semua kepercayaan.
JILBAB…….!!!! OK Deh…….. lhawong kewajiban agama og mau dihalang-halangi. semua wanita muslim wajib pake jilbab nggak terkecuali Polwan Ma TNI. lha tu kan udah di atur di Al-Qur’an. yang maw make ya silahkan ta yang nggak ya nggak usah banyak komentar.
saya sebagai seorang anggota POLRI ( polisi wanita ) saya setuju dengan peraturan berseragam yang ada sekarang polwan yang berjilbab saat ini baru di NAD tp tidak menutup kemungkinan untu orang” intel dalam mengemban tugasnya mereka da juga yang berjilbab meskipun tidak berada di NAD…dengan pakaian yang ada sekarang sudah baik dan sudah cukup tertutup mulai dari PDL sus,PDL lap,hanya beberapa pakaian yang menggunakan rok iru pun jarang digunakan hanya pada waktu” tertentu saja sprti bj PDU, n PDH…kami tidak mengenkan jilbab bukan berarti kami tidak beriman tingkat keimanan seseorang tidak bisa diukur hanya dengan pakaian saja…pakaian bukan tolak ukur untuk menilai seseorang..dengan pakaian yang ada sekarang kami sudah bisa tampil cantik,sopan dan terhormat..
Menurut saya polwan berkilbab itu sangat baik karena wanita itu di wajibkan menutupi auratnya jadi wajiblah seorang polwan mislim memakai jilbab. Karena sampai saat ini belum ada polwan memakai jilbab, karena akan mencerminkan kesopanan.
wah..setuju bgdh tu klo polisi wanita memakai jilbab??
cz..aq jg makai jilbab see??
mna aq juga punya cita2 pengen jadi polwan pula..
alhamdulillah..ternyata banyak yang mendukung adanya polisi wanita yang berjilbab..
gag hanya di Aceh saja yang memakai jilbab..
lagi pula..jilbab itu jg bukan suatu hambatan..jd gag msalah kalau polwan tu memaki jilbab..
intinya..semua tergantung dari dri masing2..bsa ataw gag menjalaninya..
klo emang niat dan bsa??
alhamdulillah..
mungkin ne saran2 ku untuk POLRI.
semoga dapat di ambil hikmahnya..
terima kasih..
mnurt aq sech…plowan gak usah di suruh make jilbab kayak gitu donkzzz,,,klo dah kayak gitu berarti polwan yang non muslim akan selalu di sampingkan dalam tugas2 mereka di lapangan.kan gak semua plisi wanita di Indonesia muslim koq.banyak banget yang non muslim juga.so…menurut aq di pertimbangkan lagi dulu dech…….
Copyright Indonesia Matters 2006-2023
Privacy Policy | Terms of Use | Contact
Menurut saya polwan ada baiknya memakai jilbab bagi yang mau, jadi tidak dibatasi atau diwajibkan hanya diperbolehkan. Karena jilbab dapat menjaga tubuh polisi wanita dalam tugas, juga dalam bersosialisasi sehari – hari, jika ada pihak yang tidak setuju itu sah sah saja, akan tetapi sebaiknya usul dan saran jika polwan muslim indonesia menggunakan jilbab petut dipertimbangkan, SARAN SAYA. POLWAN PADA SAAT BERDINAS BOLEH MEMAKAI JILBAB, TAPI JILBAB TIDAK WAJIB DIPAKAI POLWAN SAAT BERDINAS. Jadi bagi polwan muslim dapat memakai jilbab atau tidak.
Eman – eman kalo ga pakai jilbab.