Kemanakah KRI IRIAN?

Jan 17th, 2009, in Id, by

Kapal misterius KRI Irian, oleh Ochiana.

Sedikit sekali literatur yang membahas tentang KRI Irian, termasuk literatur dari TNI. Pihak TNI sendiri jarang meng-ekspos jika Indonesia pernah disegani dunia ketika KRI Irian memasuki perairan Indonesia tanggal 5 Agustus 1962. Apakah keberadaannya sengaja untuk disembunyikan? Atau bisa jadi KRI Irian memang kapal misterius?


Dzerzhinsky

Sebelumnya saya sudah pernah mengangkat topik ini di suatu forum dengan maksud untuk mendapatkan jawaban.

Sayangnya, sedikit sekali di antara kita yang menyadari jika TNI-AL pernah memiliki kapal perang terbesar Kelas Sverdlov dengan bobot mati mencapai 16.640 ton. Pada masa itu, hanya Indonesia yang diperkenankan oleh Uni Sovyet (Rusia) untuk memiliki kapal jenis penjelajah ringan (light cruiser battleship).

Kelas Sverdlov termasuk di antara kapal yang paling disegani oleh NATO semasa perang dingin. Indonesia membeli kapal ini untuk mendukung operasi Trikora dalam rangka membebaskan Irian Barat yang ketika itu masih dikuasai Kerajaan Belanda. Sedikit sekali literatur yang membahas tentang KRI Irian, termasuk literatur dari TNI.

Pihak TNI sendiri jarang meng-ekspos jika Indonesia pernah disegani dunia ketika KRI Irian memasuki perairan Indonesia tanggal 5 Agustus 1962. Apakah keberadaannya sengaja untuk disembunyikan? Atau bisa jadi KRI Irian memang kapal misterius?

Profil Singkat

KRI Irian sebelumnya adalah kapal milik Angkatan Laut Uni Sovyet Ordzonikidze (Object 055) Sverdlov Class. Uni Sovyet hanya membuat sebanyak 14 buah kapal Kelas Sverdlov. Sekalipun dari bobotnya dikategorikan penjelajah ringan (light cruiser), akan tetapi persenjataan yang diusung mampu menandingi penjelajah kelas berat seperti USS Iowa, USS Wisconsin, dan USS Missouri.

Kapal buatan Uni Sovyet kebanyakan tidak cocok untuk jenis perairan tropis seperti Indonesia. Oleh karena itu, pemerintahan Khruschev menginstruksikan kepada Central Design #17 untuk merombak Ordzonikidze agar mampu beroperasi di perairan tropis. Ordzonikidze pertama beroperasi di dinas AL Uni Sovyet pada tanggal 39 Juni 1952.

KRI Irian
KRI Irian

Ordzonikidze yang kemudian resmi berpindah nama menjadi KRI Irian memiliki panjang sekitar 210 meter (permukaan dek) dan 205 meter di garis bawah air. Artileri laut berupa meriam kanon kaliber 5.9 Inchi cukup mumpuni untuk merontokkan armada Hr Ms Karel Dorman. Belum lagi ditambahkan dengan persenjataan anti serangan udara berupa kanon 30 mm dan meriam udara kaliber 37 mm.

Untuk mengantisipasi serangan kapal selam, KRI Irian sudah dibekali 10 buah meriam kaliber 533 mm (anti submarine gun tube). Uni Sovyet ketika itu tidak hanya mampu merancang kapal dengan manuver tajam, akan tetapi memiliki keunikan teknologi berupa lunas fleksibel. Teknologi lunas fleksibel diperlukan ketika kapal hendak merapat di dermaga, tanpa bantuan kapal pandu. Pada masa itu, sebuah kapal besar seringkali membutuhkan bantuan kapal pandu untuk dapat merapatkan kapalnya di dermaga.

Fakta Sejarah

Dalam sejarah, KRI Irian sekalipun pernah dilibatkan secara langsung ke dalam konfrontasi dengan Belanda memperebutkan Irian Barat, kapal ini belum pernah sedikit pun terlibat perang hebat di permukaan laut di perairan Indonesia. Ketika KRI Irian memasuki perairan NKRI pada tanggal 5 Agustus 1962, kapal induk Kerajaan Belanda Hr.Ms. Karel Doorman segera diperintahkan untuk menyingkir dari perairan NKRI guna menghindari kontak langsung dengan KRI Irian.

Nampaknya, sekalipun tidak terlibat kontak fisik secara langsung, kehadiran KRI Irian memberikan dampak politik yang cukup besar. Hal ini terbukti membuat Amerika Serikat untuk memaksa Belanda segera keluar dari NKRI untuk melakukan perundingan dengan Pemerintah Indonesia di New York tanggal 15 Agustus 1962.

Belum lama setelah perundingan di New York tentang penyerahan kekuasaan dari pemerintah Kerajaan Belanda kepada UNTEA (PBB), kondisi KRI Irian semakin mengenaskan.

Suhu dan kelembapan perairan di Indonesia yang cukup tinggi menyebabkan cukup banyak permasalahan teknis yang dihadapi oleh KRI Irian. Karena sudah dianggap kehilangan banyak efisiensi secara operasional, maka pada tahun 1964, KRI Irian dikirimkan kembali ke Uni Sovyet, di wilayah Vladivostok untuk perbaikan di Pabrik Dalzavod. Pada tahun yang sama, setelah perbaikan selesai, kemudian kapal ini dikirimkan kembali ke Surabaya, kali ini dikawal langsung oleh Destroyer AL Uni Sovyet.

Setelah pergantian kekuasaan ke rezim Orde Baru, nampaknya Soeharto (Alm) tidak terlalu tertarik dengan keberadaan KRI Irian. Pemerintah rezim Orde Baru sama sekali tidak menaruh perhatian sehingga KRI Irian dibiarkan terbengkalai. Alasannya, biaya operasional untuk menjalankan kapal ini sangat besar. Logikanya memang demikian, karena untuk menjalankan KRI Irian setidaknya dibutuhkan sekitar 1200an personel militer (laut). Tentu saja ini bertentangan dengan doktrin pertahanan nasional yang ketika itu lebih banyak difokuskan ke matra darat (TNI-AD).

Akhir Cerita

Akhir cerita dari KRI Irian sesungguhnya tidak jelas hingga sekarang ini. Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui jika dirinya pernah memiliki persenjataan terbesar yang pernah dimiliki bangsa Asia. Ada beberapa versi yang menyebutkan keberadaan terakhir KRI Irian dan masing-masing masih kontroversi.

Versi Pertama menyebutkan bahwa KRI Irian dibesituakan (scrap) di Taiwan semasa TNI-AL dipimpin oleh Laksamana Soedomo (KSAL) pada tahun 1970. Alasannya, keberadaan KRI Irian sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipertahankan mengingat kondisi fisik yang sudah memprihatinkan. Jika saja dibesituakan di Taiwan, akan tetapi tidak ditemukan catatan administratif mengenai keberadaan kapal penjelajah ringan kelas Sverdlov di dok besi tua di Taiwan.

Versi Kedua, KRI Irian dijual ke Jepang setelah semua persenjataannya dilucuti. Tidak jelas pula alasannya karena di Tanjung Priok ketika itu masih terdapat dua buah gudang suku cadang. Informasi yang disebutikan oleh Hendro Subroto mengatakan bahwa perawatan teknisi tidak dapat dilakukan lagi karena sebelumnya perawatan lebih banyak ditangani oleh teknisi dari Rusia. Sekalipun demikian, tidak ditemukan pula laporan adanya kapal penjelajah ringan kelas Sverdlov yang mangkir di dermaga ataupun dok di Jepang.

Versi Ketiga, ketika dibawa keluar untuk dibesituakan, di tengah perjalanan KRI Irian dicegat oleh kapal Uni Sovyet. Versi ketiga ini adalah analisis dari saya sendiri setelah membaca laporan dari berbagai majalah militer yang mengulas mengenai persenjataan Uni Sovyet semasa perang dingin. Pada pemabahasan di awal sudah saya sebutkan jika Uni Sovyet hanya menjual penjelajah ringan kelas Sverdlov kepada dua negara, yaitu Indonesia (1962) dan India (1989 – Scrap).

Ada dugaan jika pihak yang paling tidak menginginkan apabila kelas Sverdlov jatuh ke tangan pihak Barat adalah Uni Sovyet. Seperti kita ketahui, KRI Irian mengusung teknologi yang masih belum diketahui oleh pihak barat (NATO). Ada rumor jika Uni Sovyet mencegat kapal tersebut dan kemudian mengambil alih dengan kesepakatan, bisa jadi dengan mengurangi sejumlah hutang pembelian senjata yang belum dilunasi atau bisa jadi dengan membayarkan secara tunai. Di antara keseluruhan kelas Sverdlov sebanyak 14 biji itu, hanya keberadaan KRI Irian (Ordzhonikidze – Object 055) yang masih misterius.

Jika di antara pembaca ada yang pernah mengetahui atau memiliki informasi tentang keberadaan kapal KRI Irian, mohon bisa segera diberitahukan di sini. Terima kasih.

Referensi

  • Ireland, Bernard, 1996, Jane’s Battleships of the 20th Century, HarperResource, Toronto.
  • Ireland, Bernard and Eric Grove, 1997, Jane’s War at Sea 1897-1997: 100 Years of Jane’s Fighting Ships, Centennial Edition, Collins, New York.
  • Jackson, Robert, 2006, The Encyclopedia of Warships: From World War II to the Present Day, Tenth Printed, Thunder Bay Press, San Diego.

68 Comments on “Kemanakah KRI IRIAN?”

  1. M.Soebiantoro says:

    Kita ini bangsa yang menjujung tinggi rasa nasionalisme, bangsa yang dulu di takuti disaentero asia sampai di sebut harimaunya asteng,disegani baik kawan maupun lawan.mempunyai alat perang modern dimasanya hanyalah tinggal cerita seakan2 musnah ditelan bumi,Bangkitlah TNI-ALku.buatlah alutsita dalam negeri kita sendiri yang ngak kala dg prodak lain. JALESVEVA JAYAMAHE

  2. bagus irawan says:

    menurut saya,apabila benar ukuran KRI IRIAN seperti apa yang tertulis diatas…
    tentunya ada suatu keanehan disini.. bisa anda bayangkan jika kapal perang sebesar itu menghilang tanpa jejak, bukankah ada yang merahasiakan keberadaannya??
    apalagi dengan jumlah ABK 1500 orang (tepatnya),tidak mungkin jika tidak ada dari salah satu ABK tersebut yang setidaknya mengetahui keberadaan KRI IRIAN saat ini….
    dan yang lebih membingungkan adalah foto-foto bangkai KRI IRIAN (belum jelas kebenarannya) disalah satu situs terkenal yang memperlihatkan foto bangkai kapal ini disalah satu perairan entah dimana…

    JIKA PEMERINTAH MERASA PERNAH MEMILIKI KAPAL INI,MENGAPA TIDAK DITELITI LEBIH LANJUT AKAN KEBENARAN FOTO TERSEBUT??

    INGAT,BANGSA YANG BAIK ADALAH BANGSA YANG BISA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI SEJARAH NEGARA ITU SENDIRI DIMASA LAMPAU…

    “WIRA ANANTA RUDIRA”

  3. johan says:

    beberapa waktu yang lalu di ahir des 2011 saya bertemu dengan saudara saya seorang anggota TNI AL. saya sempat menanyakan keberadaan KRI IRIAN, dia berkata bahwa sewaktu mengikuti rapat di DEPHAN, salah seorang pimpinan rapat yg juga merupakan anggota intelijen menceritakan bahwa KRI IRIAN di serahkan entah di jual atau dihibahkan pada pihak AL Pakistan. Jadi sekarang pasti kapal tersebut masih di Pakistan

  4. keegan says:

    kapal ini harus dicari tahu keberadaanya ayah saya dulu adalah tukang sapu sapu kri irian saya terus menanyakan tapi beliau enggan menjawabnya dan setelah saya tanya sama teman ayah saya beliau menjawab kapal itu masih ada disini beliau sangat yakin karna dia sering mendengarkan para abk berbicara kapal ini akan ditaruh di suatu di tempat negeri ini meskipun keberadaanya masih simpangsiur tapi saya yakin kapal itu masih di sini saya sebagai anggota marinir ingin tahu dimana keberadaan kapal itu saya yakin kapal itu masih ada disini

  5. Eko Budi Wibowo says:

    Dewan Pimpinan Ranting PARTAI AMANAT NASIONAL Pondok Karya Pondok Aren Tangsel BANTEN Sangat menyayangkan ASET NEGARA/DOKUMEN SEJARAH TNI.AL telah hilang oleh manusia-manusia yang tidak mencintai sejarah bangsanya sendiri.semoga saja lain waktu,Saudaraku warga prajurit TNI.AL bisa mengambil pelajaran hal tersbut;”KENAPAKAH ASET SEJARAH TNI.AL BISA HILANG TANPA BEKASNYA?” …Tapi yakinlah 4IJI SWT bersama kita,yang tidak lalai dan tidak tidur!!…tidak berbohong!!.

    Dewan Pimpinan Ranting PARTAI AMANAT NASIONAL Pondok Karya Pondok Aren Tangsel BANTEN berterima kasih kepada saudaraku yang sudah mau mengangkat hal ini menjadi topik kita; … “Bahwa kita secara jujur dalam perbuatan bahwa bangsa kita belum pernah menghargai menghormati sejarah perjalanan bangsanya sendiri,terutama aset sejarah TNI.AL,Kami prihatin saudaraku…!.” sekarang nasib bangsa ini ditangan kita-TUHAN TIDAK AKAN MEROBAH NASIB KITA INI JIKA KITA SENDIRI TIDAK MAU MERUBAHNYA!.

  6. My_NaMe_iS_iAN says:

    Mau naya ni

    yng bilang bahwa KRI IRIAN msih ada di negri kita dpat brita dari mana tu????????

  7. Bukan siapa siapa says:

    KRI irian skrg ada di soviet… tp tetap milik indonesia…
    jgn dikira soeharto bermusuhan terus menerus dg soviet atas kejadian Pki… hehehe….
    Soeharto itu pintar bermain di 2 kaki sbg mna non blok ide pak karno…. meemangnya siapa yg melarang rencana memeriksa pak soekarno atas keterlibatan PKI..
    Soekarno bkn antek komunis,, bgtu jg soeharto bkn antek kapitalis,,, mereka berdua adalah antek NKRI sejati… yg bodoh itu kita, mau di sesat kn proxy war, sehingga memaki soeharto mengikuti kemauan anak turunan pki yg sakit hati…
    komunisme di RI bkn komunisme langsung soviet,, tp komunis dr china…. spt halnya komunis kamboja,, beda dg komunis vietnam yg pro soviet… kalian hrs berpikir,, ketika soviet di runtuhkan,, knp komunis china tdk…?? malah skrg mesra dg Usa (mayoritas hutang Usa dr china),,.. itulah yg di sebut confirasi… sama spt confirasi LCS saat ini antara Usa dan China….
    kembali ke mslh Kri irian dan peralatan militer Rusia di NKRI… Kri irian ada di soviet…. ilmuan soviet trs melanjutkan proyek kartika di negri ini…
    Israel murka pd soeharto yg secara diam diam TNI melatih pasukan pejuang palestina (itu knp hingga kini palestina sangat hormat pd RI),, jg israel murka atas pembocoran rahasia kekuatan israel pd negara arab… Israel memaksa Usa dan Inggris lumpuhkan kekuatan Tni (embargo hal sepele),, Soeharto murka,, alihkan proyek pembelian senjata besar besaran secara diam diam ke rusia,,( 2 skuadron sukhoi yg di buka di era mega dan Sby N pembelian 12 mesin )…
    knp TNI Pe De 2019 RI jd salah satu yg terkuat… lha dr jaman mbah soekarno dan mbah soeharto kekuatan kita tdk berubah cuma lebih tersembunyi saja di jaman pak harto… lha pesawat mirage 2000 dan Ks U206 A apa muncul di permukaan pembeliannya….??? sukhoi dan mirage pernah dogfight kq di langit NKRI,, semua pembelian jaman embah harto itu….
    sayang… sebelun Mef ter realisasi mbah keburu di gulingkan oleh konfirasi Usa – israel…

  8. Reynaldi says:

    Hmm USS Iowa vs KRI Irian
    Main Armament 406/50 cal 406mm mark 7 vs B-38/L57 kaliber 152 mm
    Displacement 45000 tons vs 13600
    Max speed 32,5 knots ( battleship tercepat di dunia ) vs ???
    jangan ngomongin armor kalo BB vs CL mah

Comment on “Kemanakah KRI IRIAN?”.

RSS
RSS feed
Email

Copyright Indonesia Matters 2006-2023
Privacy Policy | Terms of Use | Contact